Islamic Widget

PEMANFAATAN ALAM SEKITAR UNTUK PEMBELAJARAN MATEMATIKA

20.44 Edit This 0 Comments »
Pemanfaatan Lidi Untuk Pembelajaran Matematika


BAB I 
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang.
Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang amat penting adalah metode mengajar dan media pengajaran disamping aspek lain. Perkembanagan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya-upaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses belajar. Para guru dituntut agar mampu menggunakan alat-alat yang dapat disediakan oleh sekolah, dan tidak tertutup kemungkinan bahwa alat-alat tersebut sesuai dengan perkembangan dan tuntutan zaman. Oleh karena itu, guru sekurang-kurangnya dapat menggunakan alat yang murah dan efisien yang meskipun sederhana dan guru harus memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media pengajaran

B.Rumusan Masalah.
Makalah ini berisi penjelasan tentang Lingkungan Sekitar yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran matematika.

C.Tujuan Penulisan.
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas kelompoki yang diberikan oleh dosen pengampu Workshop Matematika dan bisa menambah pengetahuan bagi mahasiswa.



BAB II
PEMBAHASAN

A.Pemanfaatan Lidi
Lidi merupakan media pembelajaran matematika yang dapat kita peroleh dari lingkungan sekitar. Lidi dapat kita gunakan sebagai alat bantu hitung pada anak kelas satu dan dua sekolah dasar. Sekarang ini memang banyak bermunculan alat bantu hitung yang modern dan harga yang lumayan terjangkau. Tapi bagaimana dengan guru-guru yang ditempatkan di pedesaaan atau daerah terpencil, yang jauh dari keramaian kota. Mereka tidak perlu khawatir, merea bisa memanfaatkan alam sekitar sebagai media pembelajaran matematika. Mereka tidak memerlukan biaya mahal bahkan tanpa mengeluarkan biaya sekalipun.
Pemanfaatan lidi disini dalam pembelajaran aritmatika yaitu penjumlahan dan pengurangan. Berikut ini akan dijelaskan bagaimana pemanfaatan lidi sebagai media pembelajaran matematika.
1.Bahan
Lidi

2.Penggunaan
Pengenalan bilangan pada konsep penjumlahan dan pengurangan.

3.Cara Pembuatan
a.Pilih batang lidi yang besar dan kuat 
b.Bersihkan lidi yang telah kita pilih tadi 
c.Celupkan lidi pada cat dengan warna yang kita inginkan agar menarik. 
d.Keringkan cat pada lidi sampai kering. 
e.Potong batang lidi dengan panjang lidi 10 cm sebanyak 100 batang atau sesuai kebutuhan. 


4.Cara Penggunaan
Contoh Soal:
9 + 5 = 14
a.Ambil Sembilan batang lidi
b.Ambil 5 batang lidi lagi.
c.Gabungkan lidi-lidi yang diambil tadi
d.Hitung Jumlah lidi seluruhnya.


21- 9 = 11
a.Ambil 21 batang lidi
b.Karena kurang, maka ambil 9 lidi dari 21 lidi tadi
c.Hitung lidi yang tesisa setelah pengambilan 9 tadi.


BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Banyak sekali manfaat yang terkandung di Alam. Allah menciptakan alam senesta beserta isinya dengan berbagai manfaatnya. Kita sebagai manusia yang berpendidikan bisa menggunakan ilmu yang kita miliki untuk memanfaatkannya.
Begitu juga dengan ilmu matematika, begitu banyak media pembelajaran sebagai alat bantu mengajar matematika yang bisa dimanfaatkan sebagai meis pembelajaran matematika itu sendiri. Mislanya saja, lidi yang kita tahu sebagai alat sapu, tusuk sate dan lain-lain, padahal bisa digunakan sebagai alat bantu menghitung yaitu penjumlahan dan pengurangan.

B.Saran
Guru hendaklah mampu menggunakan alat-alat yang dapat disediakan oleh sekolah, dan tidak tertutup kemungkinan bahwa alat-alat tersebut sesuai dengan perkembangan dan tuntutan zaman. Selain, guru sekurang-kurangnya dapat menggunakan alat yang murah dan efisien yang meskipun sederhana dan guru harus memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media pengajaran. Oleh karena itulah, bagi calon-calon guru sangat perlu mempelajari media pembelajaran ini yang berguna bagi mereka ketika mengajar kelak.

PERMAINAN MATEMATIKA

21.57 Edit This 0 Comments »

Permainan Matematika: Olah Angka

 

 


Permainan matematika olah angka ini bertujuan mengasah keterampilan melakukan operasi bilangan serta kreatifitas dalam mengkombinasikannya. Permainan lebih menarik dan lebih seru dikerjakan berkelompok.
Caranya adalah sebagai berikut:
  • Siswa-siswa dipecah menjadi beberapa kelompok
  • Setiap kelompok diberi dadu 4 buah serta kertas dan pensil.
  • Permainannya adalah dadu dilempar sehingga akan didapatkan 4 buah angka
  • Tuliskan 4 angka ini pada empat kolom.
  • Angka ini harus diolah agar menghasilkan tepat angka 50 (atau angka yang lain), boleh dengan menambah, mengurangi, mengalikan atau membagi. Misalnya pada satu putaran diperoleh angka dadu 5, 6, 5, 3
    Jika diolah akan menjadi sbb:
    5×6 =30
    30×5 =150
    150/3=50
    Hasil penghitungan ini dicatat beserta operasi-nya
  • Kelompok yang menang adalah yang paling cepat mendapatkan hasil akhir yang tepat
Catatan: Jumlah dadu maupun jumlah akhir pengolahan angka dapat divariasikan. Misalnya jumlah dadu 3 dan angka yang harus dihasilkan adalah 20.
Dadu juga boleh 1 saja tapi untuk satu putaran dilakukan beberapa kali pelemparan.
Jika permainan terlalu lama dan waktu sudah habis maka dapat ditentukan pemenangnya adalah angka yang paling mendekati, misal angka hasil akhir harus 50 dan belum ada yang mencapainya jika ada yang berhasil mendapatkan 49 misalnya, maka dialah pemenangnya.

Pemanfaatan Barang Bekas Untuk Pembelajaran Matematika

21.08 Edit This 0 Comments »

"MENGAJAR PERKALIAN DENGAN TUTUP BOTOL BEKAS"




Membangun pemahaman perkalian yang selama ini sering dilakukan adalah dengan cara menyuruh anak menghafal, berdiri di muka kelas. Bagi mereka yang tidak hafal mereka disuruh berdiri di sudut kelas sampai pelajaran usai.
Pembelajaran seperti ini di samping tidak menyenangkan, juga anak tidak mengetahui makna yang sebenarnya dari perkalian itu sendiri.
Berikut ini teknik mengajar perkalian dengan menggunakan tutup botol bekas sebagai media pembelajaran. Alat ini sangat sederhana dan banyak ditemukan di sekitar anak.
Langkah pembelajaran sebagai berikut:
Anak diminta mencari 10 sampai 20 tutup botol bekas, seperti teh botol, coca cola, dan sebagainya, kemudian membawanya ke sekolah.
1.      Kegiatan ini boleh dilakukan berpasangan, berkelompok atau individu.
2.     Sebelum kita memulai pelajaran, anak disuruh mengamati benda yang ada di sekitar, misalnya kursi dan meja. Tanyakan berapa kaki meja atau kursi, anak akan menghitung dan menjawab 4 (empat); kemudian ditanya kalau dua atau tiga kursi berapa jumlah kakinya. Kita bisa pindah ke obyek yang lain, kaki anak misalnya ada berapa, bila 4 anak atau 5 anak berapa jumlah kakinya, dan seterusnya. Kegiatan ini membantu anak memahami konsep dasar perkalian sebagai penjumlahan berulang.
3.      Berikut anak disuruh mengeluarkan tutup botol yang sudah mereka bawa, kemudian anak diminta menyusun tutup botol tiga-tiga ke bawah sebanyak empat susun. Tanyakan ada berapa susun atau berapa kali tiganya, kemudian berapa jumlahnya.
4.      Lakukan ini berulang-ulang dengan jumlah yang berbeda, misalnya dua-dua ke bawah sebanyak lima atau enam susun, kemudian ditanya jumlahnya dan seterusnya.
5.     Setelah mereka berulang-ulang mencoba dan dapat memahami konsep dasar perkalian, anak diminta menulis perkalian sesuai dengan yang mereka inginkan sebanyak sepuluh buah.
Dengan cara seperti ini anak menemukan sendiri konsep dasar perkalian, dan yang lebih penting dari itu pelajaran matematika menjadi bermakna dan menyenangkan.